berdebat,

Untuk para orang tua.. sedikit tips memahami si remaja

22.24 Ena Nurjanah 0 Comments




Saya kutip dari sebuah buku yang menginspirasi  Developing Adolescents: A Reference for Professionals  ( www.apa.org/pi/families/resources/develop.pdf‎)

Semoga bermanfaat ..... 

Ya…
Semua ini masih normal bila para remaja……..

·                  Suka berdebat. Remaja itu mudah tersinggung, mereka sering berdebat tanpa alasan yang jelas; hal ini sering membuat para orangtua menjadi frustrasi. Hendaklah para orangtua bisa tetap tenang karena bagi para remaja melatih kemampuan penalaran menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan bagi mereka, dan mereka butuh diberi kesempatan untuk mencoba kemampuan baru mereka ini.

·           Cepat mengambil kesimpulan. Para remaja, sekalipun sudah memiliki kemampuan baru dalam kemampuan berpikir logis, namun mereka seringkali terlalu cepat mengambil kesimpulan. Mereka kadang berani mengambil resiko secara verbal, dengan perkataan yang kasar yang sebenarnya bisa jadi sebagai upaya untuk menutupi kecemasan mereka. Daripada kita hanya mengkoreksi mereka, akan lebih baik jika kita memberi kesempatan mereka bicara dan dengarkan mereka. Dengan menjadi pendengar yang baik sesungguhnya kita sudah membangun kepercayaan pada mereka. berilah kesempatan pada remaja untuk menyelamatkan mukanya dari rasa malu dengan tidak mengkoreksi mereka secara langsung atau menyalahkan argumentasi mereka. Bantulah mereka untuk bisa menemukan hal-hal positif dari apa yang telah mereka ungkapkan dan hargai pendapat mereka tersebut; pada saat nya nanti kita akan menemukan betapa menyenangkannya berdebat secara intelek dengan para remaja.

·        Fokus pada diri sendiri (Be self-centered). Para remaja itu sangat berorientasi pada diri mereka sendiri (me-centered). Butuh waktu lama bagi para remaja untuk bisa memahami sudut pandang orang lain; namun semua itu merupakan keterampilan yang bisa dilatihkan pada remaja.

·        Selalu melihat kesalahan orangtua. Kemampuan remaja yang baru dalam berpikir kritis mendorong mereka untuk selalu melihat adanya perbedaan, kontradiksi, atau pengecualian-pengecualian pada kata-kata orangtua mereka. Mereka sering secara terbuka bertanya bahkan mengkritik orangtua mereka. Keadaan  ini memang butuh penyesuaian dari para orangtua.

·         Sangat dramatis. Semua hal terlihat sebagai “masalah besar” bagi para remaja ( "Lebay" istilah remaja sekarang).  Bicaranya saja yang dramatis, namun tindakan mereka  tidak sedramatis yang mereka katakan. 

         Kesediaan para orang tua untuk  mau memahami perkembangan psikologis remaja, akan membuat well being bagi si remaja. Para orang tua pun tidak perlu berkonflik karena remaja nya yang 'nyeleneh'. Tapi itulah remaja..kita para orang tua hanya perlu paham.. semua pasti akan lebih mudah dijalani.

You Might Also Like

0 komentar: