hak-hak anak

Duka anak Indonesia....

12.08 Ena Nurjanah 0 Comments

 
Kasus kekerasan seksual di JIS menyeruak  di sela-sela musim pemilu. Maka kasus yang luar biasa inipun bersaing untuk mendapat perhatian serius, jangan sampai menguap begitu saja seiring perhatian  menuju musim pilpres.

Sebenarnya ini bukan satu-satunya kasus, melainkan satu diantara ratusan kasus kekerasan seksual pada anak yang terjadi di tanah air. Tahun lalu sudah gencar dengan slogan 'Tahun darurat kekerasan seksual pada anak', dan ternyata di tahun ini yang hanya baru beberapa bulan, kasus kekerasan seksual semakin menjadi-jadi dengan kualitas yang semakin mengerikan menimpa  anak-anak Indonesia.

Bukan hanya tindakan reaktif, bukan juga sekedar menggaungkan slogan “Tahun darurat kekerasan seksual pada anak”. Anak Indonsia butuh lebih dari itu, anak Indonesia butuh tindakan segera, nyata. Mereka sudah berada dalam zona yang paling berbahaya sepanjang sejarah bangsa Indonesia.

Inilah akibatnya jika anak selamanya hanya dijadikan objek pelengkap. Pemenuhan haknya pun masih jauh dari cukup, seakan-akan sekedar memenuhi persyaratan sebagai sebuah negara yang sudah meratifikasi Konvensi  Hak Anak PBB. Namun, Perlindungan apa yang sudah didapat oleh anak-anak Indonesia? kian hari kejahatan terhadap anak-anak semakin membabi buta. Pelaku kekerasan hampir dari berbagai penjuru, kekerasan bisa datang dari dalam rumah mereka sendiri yang harusnya jadi tempat yang paling aman. Bahkan Sekolah yang menjadi tempat mereka menimba ilmu, juga tidak luput dari kekerasan terhadap mereka. 

Kasihan anak-anak Indonesia. Siapakah yang akan berada paling depan dalam memperjuangkan hak-hak mereka? Siapakah yang akan memprioritaskan pembangunan ini untuk anak-anak Indonesia. Kapankah negeri ini memprioritaskan anak dalam semua aspek pembangunan negeri ini?

Semua pihak berteriak-teriak selamatkan anak Indonesia. Teriakan itu untuk siapa? Kalau semua hanya mencari kambing hitam pelaku. Apakah hanya berhenti sebatas pada pelaku?. Kita juga selalu melihat bahwa tanggung jawa terbesar semua tindak kekerasan berada di pundak kepolisian. Jika ditemukan kesalahan sedikit saja dalam  penanganan oleh polisi, langsung heboh menyalahkan polisi. Lalu..dimana peran aparatur pemerintahan ? 

Memang tidak salah dengan apa yang dilakukan berbagai pihak, namun ada hal yang paling mendasar dari semua itu. Apa yang sudah dilakukan pemerintah untuk melindungi anak-anak Indonesia? Mengapa tidak ada satupun pihak negara yang menyatakan bertanggung jawab terhadap kejadian-kejadian besar ini? Semua hanya menampilkan wajah sebagai pihak yang sangat ‘care’ terhadap korban, mengutuk pelaku.

Apa cukup sampai disitu? Apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah ?. Mengapa hanya tindakan reaktif saja, Seberapa besar tindakan preventif yang sudah dilakukan oleh negara terhadap anak-anak? Sudahkah memberikan perhatian dan perlindungan maksimal  terhadap hak-hak anak Indonesia?. Sudahkah seluruh aparatur pemerintahan dari berbagai instansi dan dari pusat hingga daerah memperhatikan kebutuhan yang menjadi hak anak? Sudahkah membangun sistem perlindungan bagi anak yang menjamin terlindunginya hak anak?

Kapankah anak-anak Indonesia merasa nyaman dengan negerinya sendiri?
Kapan  pemerintahan negeri ini  mau bertindak nyata membangun sistem perlindungan anak?
Apakah  menunggu hingga semua anak Indonesia dari sabang sampai merauke  menjadi korban kekerasan seksual ?? ....?

               

0 komentar: