berdebat,
Untuk para orang tua.. sedikit tips memahami si remaja
Saya kutip dari sebuah buku yang menginspirasi Developing
Adolescents: A Reference for Professionals ( www.apa.org/pi/families/resources/develop.pdf)
Semoga bermanfaat .....
Ya…
Semua
ini masih normal bila para remaja……..
·
Suka berdebat. Remaja itu mudah tersinggung, mereka sering berdebat tanpa alasan
yang jelas; hal ini sering membuat para orangtua menjadi frustrasi. Hendaklah
para orangtua bisa tetap tenang karena bagi para remaja melatih kemampuan
penalaran menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan bagi mereka, dan
mereka butuh diberi kesempatan untuk mencoba kemampuan baru mereka ini.
· Cepat mengambil kesimpulan. Para remaja, sekalipun sudah memiliki kemampuan
baru dalam kemampuan berpikir logis, namun mereka seringkali terlalu cepat
mengambil kesimpulan. Mereka kadang berani mengambil resiko secara verbal,
dengan perkataan yang kasar yang sebenarnya bisa jadi sebagai upaya untuk
menutupi kecemasan mereka. Daripada kita hanya mengkoreksi mereka, akan lebih
baik jika kita memberi kesempatan mereka bicara dan dengarkan mereka. Dengan
menjadi pendengar yang baik sesungguhnya kita sudah membangun kepercayaan pada
mereka. berilah kesempatan pada remaja untuk menyelamatkan mukanya dari rasa
malu dengan tidak mengkoreksi mereka secara langsung atau menyalahkan
argumentasi mereka. Bantulah mereka untuk bisa menemukan hal-hal positif dari
apa yang telah mereka ungkapkan dan hargai pendapat mereka tersebut; pada saat
nya nanti kita akan menemukan betapa menyenangkannya berdebat secara intelek
dengan para remaja.
·
Fokus pada diri sendiri (Be self-centered). Para remaja itu sangat berorientasi pada diri
mereka sendiri (me-centered). Butuh waktu lama bagi para remaja untuk bisa
memahami sudut pandang orang lain; namun semua itu merupakan keterampilan yang
bisa dilatihkan pada remaja.
·
Selalu melihat kesalahan orangtua. Kemampuan remaja yang baru dalam berpikir kritis
mendorong mereka untuk selalu melihat adanya perbedaan, kontradiksi, atau
pengecualian-pengecualian pada kata-kata orangtua mereka. Mereka sering secara
terbuka bertanya bahkan mengkritik orangtua mereka. Keadaan ini memang butuh penyesuaian dari para
orangtua.
· Sangat dramatis. Semua hal terlihat sebagai “masalah besar” bagi para remaja ( "Lebay" istilah remaja sekarang). Bicaranya saja yang dramatis, namun tindakan mereka tidak sedramatis yang mereka katakan.
Kesediaan para orang tua untuk mau memahami perkembangan psikologis remaja, akan membuat well being bagi si remaja. Para orang tua pun tidak perlu berkonflik karena remaja nya yang 'nyeleneh'. Tapi itulah remaja..kita para orang tua hanya perlu paham.. semua pasti akan lebih mudah dijalani.
0 komentar: