hak-hak anak
Kapankah anak-anak Indonesia
merasa nyaman dengan negerinya sendiri?
Kapan pemerintahan negeri ini mau bertindak nyata membangun sistem perlindungan anak?
Apakah menunggu hingga semua anak Indonesia dari sabang sampai merauke menjadi korban kekerasan seksual ?? ....?
Duka anak Indonesia....
Kasus kekerasan seksual di JIS menyeruak di sela-sela musim pemilu. Maka kasus yang luar biasa inipun bersaing untuk mendapat perhatian serius, jangan sampai menguap begitu saja seiring perhatian menuju musim pilpres.
Sebenarnya ini bukan satu-satunya kasus, melainkan satu diantara ratusan kasus kekerasan seksual pada anak yang terjadi di tanah air. Tahun lalu sudah gencar dengan slogan 'Tahun darurat kekerasan seksual pada anak', dan ternyata di tahun ini yang hanya baru beberapa bulan, kasus kekerasan seksual semakin menjadi-jadi dengan kualitas yang semakin mengerikan menimpa anak-anak Indonesia.
Bukan hanya tindakan reaktif, bukan juga sekedar
menggaungkan slogan “Tahun darurat kekerasan seksual pada anak”. Anak Indonsia butuh
lebih dari itu, anak Indonesia butuh tindakan segera, nyata. Mereka sudah
berada dalam zona yang paling berbahaya sepanjang sejarah bangsa Indonesia.
Inilah
akibatnya jika anak selamanya hanya dijadikan objek pelengkap. Pemenuhan haknya
pun masih jauh dari cukup, seakan-akan sekedar memenuhi persyaratan sebagai sebuah negara yang sudah
meratifikasi Konvensi Hak Anak PBB.
Namun, Perlindungan apa yang sudah didapat oleh anak-anak Indonesia? kian hari
kejahatan terhadap anak-anak semakin membabi buta. Pelaku kekerasan hampir dari
berbagai penjuru, kekerasan bisa datang dari dalam rumah mereka sendiri yang
harusnya jadi tempat yang paling aman. Bahkan Sekolah yang menjadi tempat
mereka menimba ilmu, juga tidak luput dari kekerasan terhadap mereka.
Kasihan anak-anak Indonesia. Siapakah yang akan berada
paling depan dalam memperjuangkan hak-hak mereka? Siapakah yang akan
memprioritaskan pembangunan ini untuk anak-anak Indonesia. Kapankah negeri ini
memprioritaskan anak dalam semua aspek pembangunan negeri ini?
Semua pihak berteriak-teriak selamatkan anak Indonesia.
Teriakan itu untuk siapa? Kalau semua hanya mencari kambing hitam pelaku.
Apakah hanya berhenti sebatas pada pelaku?. Kita juga selalu melihat bahwa tanggung
jawa terbesar semua tindak kekerasan berada di pundak kepolisian. Jika
ditemukan kesalahan sedikit saja dalam penanganan oleh polisi, langsung heboh
menyalahkan polisi. Lalu..dimana peran aparatur pemerintahan ?
Memang tidak
salah dengan apa yang dilakukan berbagai pihak, namun ada hal yang paling mendasar
dari semua itu. Apa yang sudah dilakukan pemerintah untuk melindungi anak-anak
Indonesia? Mengapa tidak ada satupun pihak negara yang menyatakan bertanggung
jawab terhadap kejadian-kejadian besar ini? Semua hanya menampilkan wajah
sebagai pihak yang sangat ‘care’ terhadap korban, mengutuk pelaku.
Apa cukup sampai disitu? Apa
yang sudah dilakukan oleh pemerintah ?. Mengapa hanya tindakan
reaktif saja, Seberapa besar tindakan preventif yang sudah dilakukan oleh
negara terhadap anak-anak? Sudahkah memberikan perhatian dan perlindungan maksimal
terhadap hak-hak anak Indonesia?. Sudahkah seluruh aparatur pemerintahan dari berbagai
instansi dan dari pusat hingga daerah memperhatikan kebutuhan yang menjadi hak
anak? Sudahkah membangun sistem perlindungan bagi anak yang menjamin
terlindunginya hak anak?
Kapan pemerintahan negeri ini mau bertindak nyata membangun sistem perlindungan anak?
Apakah menunggu hingga semua anak Indonesia dari sabang sampai merauke menjadi korban kekerasan seksual ?? ....?
0 komentar: